Catatan Perjalanan : Ireland Spring 6th - 11th May 2003


Photos bisa dilihat disini called IrelandSpring2003
www.photobox.co.uk/ambar_briastuti@yahoo.co.uk

Dibilang inilah liburan seminggu yang paling solid. Dalam 6 hari melakukan 3 hari pendakian dengan satu diantaranya gunung tertinggi di Ireland, Carrauntoohil. Kami berhasil menaklukan 10 puncak dengan rata2 ketinggian 1000m. Pendakian dilakukan di awal musim semi dengan masih ada sisa salju di beberapa puncak gunung. Cuaca cukup bervariasi dari cerah hingga hujan salju ataupun hujan es (gales).

Day 1 Monday

Cork adalah tujuan utama. Letaknya sebelah tengah selatan Ireland Saya memakai flybe.com yang jadual frekuensi terbangnya lumayan dan murah!!! (catatan: sebelum pergi anda perlu visa ireland tapi bukan schengen visa ). Saya terbang dari Birmingham hari Senin bank holiday sekitar pukul 12.30 dan sampai disana 13.30 setelah hampir 2,5 jam perjalanan ngebut dari Peak District. Setelah urusan imigrasi beres (ternyata tidak seketat di Dublin) segera menyewa mobil untuk menuju County Kerry yang ditempuh sekitar 3 jam.

Berbeda dengan England, Ireland lebih traditional dengan kultur yang sangat kuat. Highway tidak seramai dan se-chaos England. Bahkan dengan sistem toll berbiaya rendah memungkinkan perjalanan makin cepat Sekitar pukul 16.30 sampai ke holiday house yang disewa bersama-sama dengan 6 kawan lainnya –Jeremy and Sue, Jon and Debbie, Martin, me and Mark. Saya belum pernah bertemu mereka kecuali Martin dan Mark tentu saja. Biaya sewa holiday house lebih murah untuk satu minggu cuma bayar £70 per orang. Lokasinya sangat bagus dengan Gunung Carontahill (tertinggi se Ireland) di kejauhan. Tampak salju masih menutupi puncaknya dengan awan tebal berakibat hujan deras di sekelilingnya.

Day 2 Tuesday

Diputuskan untuk naik gunung hari ini. Saya, Mark, Jeremy Jon dan Martin. Debbie tidak bisa ikut karena injury pada pinggang. Disadari kemudian bahwa jaket anti hujan saya (made in Indonesia) dipandang tidak bakal mampu menandingi cuaca hari ini. Setelah breakfast saya bergegas mencari toko outdoor disekitar. Jangan bandingkan dengan Peak District yang toko oudoor tersebar dimana-mana saya harus menajamkan pandangan mencari toko terdekat. Secara kebetulan saya menemukan toko sepeda plus outdoor equipment (what a lucky day!!!).

Kami set off dari rumah sekitar pukul 10.30. Menuju lokasi sekitar 11.30an. Sue (with baby) and Debbie menemani kami hingga tahap sebelum pendakian. Setelah itu kami segera mendaki dengan speed yang lumayan. Rute pertama adalah sekitar 150m vertikal dengan kondisi zig-zag- lumayan buat pemanasan. Setelah itu sampai di lembah berlumpur yang lurus menuju puncak. Kami harus berjalan lebih dari 2 miles dengan berdansa (maksudnya menghindari lubang). Terpikir untuk memakai gaiter (pelapis boots) yang seharga £12 karena selepas dari lumpur, celana dan boots kotornya minta ampun.

Kami break untuk lunch sebelum meneruskan perjalanan. Kami kemudian meneruskan perjalanan melewati batuan dengan sedikit merayap. Suhu juga makin turun memaksa kami mulai memakai jaket. Sempat kehilangan jejak terutama karena kabut tebal dan hujan serta angin dingin yang membuat tangan saya nyaris beku padahal sudah berkaos tangan. Pipi saya mengeras dengan muka makin pucat. Kami confidence meneruskan foot path yang makin tidak jelas arahnya. Nampak jurang membelah di samping kiri dan kanan memaksa mata untuk selalu waspada.

Di ketinggian 900 an kami kehilangan arah, dan lebih parahnya kehilangan Martin. Rupanya ia memilih jalan ke bawah daripada memanjat bebatuan yang membutuhkan stamina lebih. Kami berhenti dan Jeremy sebagai leader mengecek peta dan GPS-nya. Jon sukarela mencari Martin dengan menelusuri jejak awalnya. Jeremy kemudian menyusul. Sedang saya duduk manis sambil bersembunyi di bebatuan menghindari angin. Cuaca makin buruk dan kabut makin tebal. Hujan juga membuat kami harus bertahan.

Tak lama kami lihat shiloute Jon yang menemukan jejak Martin tak jauh dari awal junction. Kami meneruskan langkah dengan pertimbangan Jer pasti bertemu Martin. Dugaan itu benar dan saya bisa bernafas lega melihat Martin sehat hanya nampak sedikit letih.
Dengan sisa tenaga kami kemudian meneruskan langkah ke puncak. Gumpalan2 es di sepanjang jalan menunjukkan kami sudah cukup dekat dengan puncak. Sekitar pukul 3pm kami sampai titik tertinggi ditandai dengan windbreak. Kami menghabiskan waktu kurang dari ½ jam di puncak karena cuaca yang tidak memungkinkan. Sempat tergoda ke Carrauntoohil karena sebenarnya puncaknya tidak terlalu jauh. Tapi Jer dan Jon sudah melakukannya tahun lalu. Dan dengan alasan cuaca aku menelan keinginan ini.

Bergegas kami mencari rute desent yang di peta cukup jelas. Rute turun cukup dramatis karena lumayan vertikal dengan salju dan kerikil yang lumayan menghadang. Setelah decent kurang lebih 2,5 jam kami bertemu danau di ketinggian berkisar 600an kemudian melanjutkan dengan jalan kampung yang lumayan lebar di tepian sungai.

Herannya disini cuaca bersih ditandai langit biru. Ketika aku berbalik arah ke gunung ternyata masih diselimuti kabut dan awan tebal di sekitar ketinggian 700an. Kami masih menemui beberapa orang yang naik dengan rute decent (mungkin karena lebih pendek yang pasti lumayan susah ).Total perjalanan sekitar 7,5 jam dengan melalui 4 puncak. Lumayan capek !!!!

Day 3 Wednesday

Tidak ada kegiatan menarik. Intinya hanya istirahat. Kami semua jalan-jalan ke pantai di saat angin sangat kencang. Endingnya lumayan asik karena makan pizza di Settle.

Day 4 Thursday

Yes naik gunung lagi !!!! Rencananya ke Brandon Tidak terlalu tinggi (tertinggi ke2) tapi menantang. Menurut buku panduan jalur ini termasuk “very hard” dengan total perjalanan 8,5 km . Kali ini Martin istirahat dan memutuskan untuk cukup sepedaan di sekitar cottage. Saya, Mark Jon dan Jer ditemani Debbie berangkat dari rumah sekitar 9am. Perkiraan bahwa gunung ini lebih jauh memaksa kami berangkat lebih awal. Setelah minta ijin dengan pemilik farmhouse kami segera naik. Tidak susah dan lebih sebagai awal decent yang mengasyikkan karena bunga di kanan kiri yang mulai tumbuh serta gemericik air di sungai.
Kami akhirnya sampai di sebuah danau dengan dinding bukit batu yang cukup menggiurkan. Debbie hanya mengantar Jon disini dan balik ke cottage sedang kami masih meneruskan “penderitaan” selanjutnya.

Awal acent sangat menarik dengan batuan yang memaksa sedikit climbing. Saya dan Mark terpisah dengan Jer dan Jon karena mereka menempuh rute ke arah bukit sedikit memutar ke kanan. Sedang kami memilih jalan lurus dengan batuan di depan. Anehnya batu tidak licin sehingga memudahkan kami menaikinya. Secara tiba-tiba langit menjadi gelap dan tak lama kemudian turun butiran es (disebut “gales”) memaksa aku bersembunyi di batuan sambil mengeluarkan jaket anti hujan. Ini hanya berlangsung sekitar 10 menit dan kemudian diiringi hujan rintik2. Lumayan dingin dengan temperature berkisar 12C dan angin yang dingin.
Saya dan Mark masih berjuang melewati rute ini ketika bertemu Jon. Ternyata Jeremy terlalu jauh kekanan dan Jon memisahkan diri. Toh akhirnya kami harus mengikuti arah Jer. Lumayan juga naik ke puncak dengan acent yang vertikal. Tidak bahaya hanya menanjak itu yang bikin pegel kaki.

Sampai di ketinggian 700an kami istirahat sambil mengambil gambar pantai di Dingle Peninsula. Kebetulan cuaca kembali cerah dan langit tampak sangat bersih. Kami kemudian meneruskan langkah dengan menyusuri tepian puncak /ridge hingga ke Brandon Mountain. Disini kami bertemu dengan kira 10an orang pendaki yang sebagian besar menempuh jalur peziarah. Jalur ini sebenarnya lebih mudah dan nampak seperti jalan raya bagi kami. Tidak menarik !!!

Suhu lumayan seperti ketika kita naik. Hanya angin yang bertiup sangat kencang dan dingin memaksa terus berjaket ria. Kami makan siang dan menikmati puncak dengan memandang alam sekitar. Kira 30 menit kemudian kami melanjutkan langkah ke Brandon Peak. Untuk menuju kesana kami harus melewati lagi sebuah puncak yang lumayan terjal memudahkan kami memanjat.

Saya dan Jon mengikuti foot path yang diyakini merupakan arah peziarah. Sedikit memutar tapi tingkat vertikal yang tidak terlalu terjal. Sedang Mark memilih langsung naik ke puncak dengan keterjalan yang lumayan. Di belakangnya Jeremy mencoba mengimbangi langkahnya.
Saya dan John sampai di tepian puncak Brandon sambil menunggu mereka dan melihat arah descent yang memungkinkan. Setelah tim lengkap dan istirahat 10 menit kami melanjutkan langkah untuk turun. Arah yang terlihat cukup menarik dengan memotong arah punggung gunung yang lumayan terbuka. Kami hanya memerlukan waktu kurang dari 1.5 jam untuk turun dan sampai di farm house yang ditinggalkan pemiliknya. Kami meneruskan langkah melalui jalan kampung kira 25 menit hingga sampai ke titik start. Total perjalanan hari itu sekitar 5,5 jam dengan melewati 3 puncak.Lebih cepat 1,5 jam dari rencana semula.

Day 5 Friday

Istirahat lagi !!! Hari diisi dengan acara individual. Jer dan Sue ke Dingle untuk melihat taman laut. John dan Debbie kembali ke pantai dan Martin bersama mereka. Sedang saya dan Mark walking ke arah air terjun dekat danau.

Kami berjalan lewat Taman National yang menawarkan garden yang indah dan memutar arah ke danau. Kami menghabiskan sekitar 3 jam di danau hingga ke air terjun. Didekat air terjun terdapat jalan setapak menuju puncak bukit. Mark bersikeras untuk naik ke puncak. Saya sempat menolak karena gelap oleh tumbuhan yang rimbun. Toh saya ngikut juga. Hingga sampailah di hutan yang entah berantah (karena jalan setapaknya tidak ada di peta-dan peta yang dibawa tidak terlalu detail).

Tak lama kami bertemu rusa liar merah yang termasuk langka di England. Kami terpaku melihatnya. Ini yang ketiga kalinya kami memergoki rusa ketika jalan2. Kami kemudian mencari arah turun yang saya yakini bagian dari hutan lindung ini. Bahkan menemukan rumah amat besar dan indah di tengah belantara hutan. Tak lama kami kembali menemukan jalan besar. Sebelum memutuskan kembali ke garden, tempat awal kami.

Day 6 Saturday

Hari terakhir bagi team dan kami harus meninggalkan holiday house sebelum pukul 11. Saya dan Mark merencanakan naik Carrauntoohill sedang lainnya Jon Debbie dan Martin balik ke England dengan kapal very. Jer dan Sue meneruskan liburan ke county lain.

Carrauntoohil Mountain di Macgillycuddy's Reeks Co.Kerry Ireland

Statistic :
Height: 1039m Maps: 78 Grid Reference: V 803844
Length : 7 miles - 11.5 km Ascent : 3500 ft - 1060 m
Duration : 5 hours Grade : Very Hard
Weather : greasy, cold wind, little bit shower
Temperature : 6-7C on the bottom, approx 2C on top

Carrauntoohil adalah puncak tertinggi di Ireland. Terletak di pegunungan Macgillycuddy's Reeks (Na Cruacha Dubha). yang 10 puncaknya diatas 1000m. Bisa dibayangkan keindahan yang bakal dirasakan jika anda bisa menaklukannya. Jalur ini boleh dibilang cukup berat (menurut tourist officer "extremly dangerous"), bekal pemahaman peta serta cuaca amat menentukan. Jalur ini bukan untuk pemula, karena terdapat beberapa bagian yang memerlukan scrambling dengan stamina yang kuat. Di buku panduan, untuk mendaki dan kembali diperlukan 5-6 jam.

Pagi itu udara cukup membantu. Setelah mempelajari peta dan mendapat masukan dari Jeremy dan Jon kami memulai pendakian north to south. Pertimbangannya karena ascent lebih terjal dan descent lebih panjang. Kami set off kira2 pukul 11 dengan arah danau. Kemudian langsung mendaki punggung gunung. Tidak ada arah yang definite saking banyaknya jejak. Standart track ke Carraun melalui Devils Ladder naik melalui dinding timur. Jika anda ingin menjajal tiga puncak dalam satu hari maka jalur barat adalah pilihan yang menarik. Jalur inilah yang saya pilih. Ini adalah pendakian ketiga setelah menaklukan tiga puncak Macgillycuddy's Reeks sebelumnya dan Brandon Mountain (kedua tertinggi di Ireland).

Cuaca cukup cerah ketika kami set off Lough Acoose sekitar 10am (Grid ref. 762857) menuju jalur memutar ke timur ke sebuah danau dan PLTA kecil.dengan dinding Carraun yang amat besar. Track langsung menanjak menuju tebing yang curam dengan jalur yang tidak eksistent memerlukan navigasi yang baik terutama dalam cuaca yang buruk. Beberapa memerlukan climbing namun tidak terlalu meletihkan. Sampailah di Caher Summit (1001m) menuju petak dinding gunung yang berliku-liku dengan jurang di kanan kiri. Punggung gunung kemudian makin melebar dan mengantar ke Carrauntoohil Summit (1041m).

Jalur turun menuju ke tepian tajam menuju Beenkeragh sekali lagi memerlukan navigasi, mencari jejak kembali sekitar 80 meter sebelum membelok ke selatan hingga menuju tebing yang mengecil dan makin tajam. Jalur turun ini gampang sekali terjatuh dengan jurang menganga di depan mata. Di cuaca yang buruk, kabut dan angin kencang sebaiknya dihindari. Akhirnya setelah melalui beberapa boulder scrambling menuju Beenkeragh.Summit (1010m). Punggung gunung makin melebar kembali sekitar 3/4 mile menuju puncak terakhir Skregmore (2790ft).

Jalur turun kembali dengan melewati beberapa boulder dan jalur kaki kembali ke Lough Accose dengan menerobos padang rumput yang basah dan berlumpur. Mempercepat waktu dan menghemat tenaga. Arah desent memakai punggung gunung yang terjal namun masih mudah dijalani. Kami turun sedikit santai sambil beberapa kali berhenti mengambil foto. Kemudian melanjutkan turun dengan kecepatan diatas rata-rata berpacu dengan Irish lads yang cerewetnya minta ampun. Setiba di ketinggian 400an Mark memutuskan ambil jalan pintas dengan memotong punggung bukit ke arah danau. Mamang lebih cepat dan aman !!!!
Sampailah kami de bawah dan turun kembali menuju kendaraan. Total waktu perjalanan sekitar 5 jam, katagori hiking “veryhard”

Salam petualang,
ambar




















Comments